AN-Nasyaath

AN-Nasyaath

Minggu, 11 Desember 2011

Adab Bersenda Gurau

Bergurau atau bersenda gurau atau bercanda merupakan bagian dari kehidupan manusia dalam lingkungan kecil atau terbatas maupun dalam lingkungan yang lebih besar. Bergurau sebenarnya adalah suatu hal yang lumrah atau biasa-biasa saja bagi manusia sebagai makhluk sosial, sebagai manusia yang membutuhkan manusia lain.
Bergurau memang dapat membuat suasana percakapan atau diskusi secara langsung maupun melalui perangkat teknologi informasi seperti SMS, BBM, milis, dan lainnya. Bergurau memang bisa menjadi lebih hidup, tidak membosankan.
Namun demikian perlu diingatkan bahwa bersenda gurau perlu memenuhi tuntunan agar senda gurau tersebut tidak malahan menjadi bumerang, tidak menjadikan pesenda gurau itu terjerumus kepada dosa dan mengundang kemurkaan Allah SWT. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara bercanda yang baik.
Ada beberapa adab yang perlu diketahui, dipahami, dan diamalkan dalam bersenda gurau yang disarikan dari beberapa bacaan etika Islam, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Niat yang baik, menjauhkan diri dari perkataan atau perilaku yang menyalahi ajaran Islam.
  2. Memerhatikan terlebih dahulu lawan bergurau, karena tidak semua orang senang bergurau atau senang dengan gurauan.
  3. Memerhatikan situasi dan tempat, mengingat tidak semua situasi atau tempat orang dapat bergurau seenaknya, atau pantas untuk bersenda gurau: seperti di kantor-kantor yang berurusan dengan mencari keadilan, kebenaran, dan ilmu.
  4. Tidak berlebih-lebihan, melampaui batas kewajaran dalam bersenda gurau, karena dapat dipandang remeh. Khalifah Umar RA pernah berpesan semasa beliau hidup: “Barang siapa yang banyak tertawa, maka akan berkurang wibawanya. Barang siapa berlebihan dalam bersenda gurau, maka dia akan dilecehkan.”
  5. Tidak melakukan kebohongan, kedustaan, dengan dalih bergurau. Dalam hal ini Rasulullah SAW mengingatkan bahwa celakalah orang yang berkata bohong agar orang lain tertawa.
  6. Tidak mencela atau membuat malu seseorang atau pihak tertentu atau profesi tertentu.
  7. Tidak menakut-nakuti orang lain, sebagaimana diingatkan Baginda Rasul dalam satu sabda Beliau.
  8. Tidak menuduh orang lain melakukan perbuatan yang dilarang agama seperti berzina, selingkuh, atau yang sejenis. Misalnya dengan menuduh seseorang sebagai “anak zina” dsb
  9. Tidak bersenda gurau dengan kata-kata atau peragaan yang tidak baik. Seorang muslim seharusnya tidak berkata kotor ataupun keji.
  10. Berupaya untuk tidak berlebihan ketika tertawa.
  11. Berguraulah bersama mereka yang diketahui juga suka bergurau.
Dalam sebuah majelis (pengajian), baik langsung maupun melalui media audio visual/televisi, sering terjadi di mana dainya membuat pendengar/pemirsa tertawa, bahkan sampai terbahak-bahak, dengan canda yang berbau sensasi, dengan tujuan sekadar membuat jemaah, pemirsa, atau pendengar tertawa.
Kita boleh-boleh saja bergurau, tetapi tentunya dengan harapan agar gurauan, candaan tersebut tidak malahan sampai melecehkan ajaran Islam yang sempurna, sehingga dakwah pun menjadi sia-sia.

http://www.equator-news.com/religi/20111119/adab-bersenda-gurau

0 komentar:

Posting Komentar